Inilah 9 Makanan Penyebab Penyakit Difteria Mudah Menular Ke kita

7:12 AM



Difteria adalah penyakit yang dalam bahasa sekarang trend di sekitar masyarakat. Wabahnya yang menyerang anak-anak hingga dewasa sangat mengkhawatirkan. Kabarnya penyakit ini terjadi karena tidak menjaga makanan yang kita beli di luar termasuk jajan yang berlebihan.

Oleh karena itu Orang tua disini harus lebih waspada dan selalu mengongtrol anaknya dalam membeli jajanan di luar.

Dari Situ kami ingin menjelaskan secara ringkas dan gamblang penyebab Terkena Difteria, Pencegahannya, Pengobatan dan Pantangan makanan apa saja yang tidak boleh di makan pada penderita difteria.

Penyebab Penyakit Difteria

Secara istilah pengertian Penyakit difteria ini adalah Infeksi bakteri yang di sebabkan oleh Corynebacterium Diphteriae, yang dimana target serangannya adalah membran mukosa yang berada di hidung, tenggorkan dan tonsil dimana berguna melapisi bagian tersebut.

Akhirnya tenggorokan yang tadi normal menjadi sempit karena tertutup oleh inflamasi yang bisa menyebar hingga ke larynx atau kotak suara manusia.

Berikut adalah 8 Tanda dan Gejala Penyakit Difteri:

1. Suara serak dan Tenggorokan yang sakit
2. Menelan makanan jadi sakit
3. Tenggorokan dan tonsilnya di lapisi memmbran tebal
4. Di leher kelenjar getah bening nya membengkak.
5. Nafas jadi cepat dan kadang sulit bernafas
6. Dari hidung sering keluar cairan
7. demam atau panas badan tinggi menggigil.
8. Malaise


Bagi yang mengalami dan merasakan tanda dan gejala ini setelah terinfeksi 2-5 hari. Tapi kadang juga muncul nya pada hari ke 10. Yang harus di perhatikan adalah penyakit difteri itu menyebar melalui udara yang di hembuskan oleh si penderita bisa di saat bersin atau batuk. Bisa juga menular dari sarung tangan, tisu, bekas menyentuh luka penderita difteria atau gelas bekas minuman.

Berikut ini adalah Tahap kelanjutan penyakit difteri:

- Aritmia adalah radang pada otot jantung dengan gagal jantung
- nafas berhenti
- Syaraf melumpuh

Sehingga Meninggal bisa jadi akhir dari penyakit difteri ini, karena jika di perhatikan banyak orang yang meninggal karena tidak tahan dengan penyakit ini.

Sedangkan orang-orang yang mudah terkena difteri adalah anak kecil yang berusia kurang dari 5 tahun dan lansia atau orang tua berusia diatas 60 tahun. Dan jika lingkungan kita padat penduduk maka berwaspadalah karena akan mudah terserang penyakit difteria ini apalah lingkungannya kumuh, tidak bersih dan ditambah kurang gizi yang tanpa imunisasi. 



Pencegahan penyakit difteri adalah dengan memberikan imunisasi DTP saat anak berumur 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan pada usia 10 tahun dan 18 tahun diberikan imunisasi TD ( Toxoid Difteri ) saja. Imunisasi DTP tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks. Juga tidak boleh diberikan pada anak dengan batuk yang diduga mungkin sedang menderita batuk rejan. Bila pada suntikan DTP pertama terjadi reaksi yang berat maka sebaiknya suntikan berikut jangan diberikan DTP lagi melainkan DT saja (tanpa P). (Prof. DR.A.H. Markum, 2000).

Pengobatan penyakit difteri biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan antitoksin, yaitu :
  • Eritromisin (oral atau dengan suntikan) selama 14 hari (40 mg / kg per hari dengan maksimum 2 g / d), atau
  • Prokain penisilin G diberikan intramuskuler selama 14 hari (300.000 U / hari untuk pasien dengan berat <10 kg dan 600.000 U / hari untuk orang dengan berat> 10 kg). Pasien dengan alergi terhadap penisilin G atau eritromisin dapat menggunakan rifampisin atau klindamisin.


 Di bawah ini adalah 9 pantangan makanan bagi penderita difteria:
  • Menghindari makanan yang asam, makanan asam jika di konsumsi dapat menimbulkan rasa perih
  • Makanahn pedas
  • Gorengan
  • Makanan dengan tekstur yang kasar
  • Semua produk susu termasuk Yogurt
  • Junkfood/fastfood
  • Minuman ringan/bersoda
  • Makanan dan minuman yang mengandung kafein
  • Minuman dan makanan yang mengandung alkohol



Sumber : Anekatipskesehatan.blogspot.com

You Might Also Like

0 comments

Pages